Puncak peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke 70 tahun di Gelora Senayan Jakarta telah menghasilkan keputusan dan sikap guru terhadap pemerintah Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Ribuan guru dari sejumlah daerah menghadiri peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-70 di SUGBK, Jakarta, Minggu (13/12/15).
HUT ke-70 PGRI mengangkat tema "Memantapkan Solidaritas untuk Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat"
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang mewakili Presiden Joko Widodo dan Ketua DPD Irman Gusman, PGRI menyampaikan enam pernyataan sikap untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Berikut enam pernyataan sikap PGRI di HUT ke-70 untuk pemerintah yang dibacakan oleh Ketua PGRI Jawa Barat HK Edi Permadi tersebut seperti dilansir dari
Merdeka antara lain adalah sebagai berikut :
- Mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam melaksanakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kehidupan Bangsa.
- Siap membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan profesionalisme dan kinerja Guru guna melaksanakan revolusi mental, pengembangan karakter dan potensi peserta didik.
- Mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi serta menyerukan kepada para guru agar aktif memberikan pendidikan anti korupsi dan anti narkoba.
- Mendesak pemerintah dan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan guru dan meningkatkan kesejahteraan guru non-PNS.
- Menolak segala kebijakan dan peraturan serta upaya-upaya yang dilakukan guna menghapus dan atau mempersulit pemberian tunjangan profesi guru, menghambat pelaksanaan sertifikasi, kenaikan pangkat dan karir serta pengembangan profesi guru.
- Menolak segala bentuk intimidasi, tekanan, ancaman yang mengganggu profesionalisme, kinerja dan aktivitas organisasi profesi guru.
Presiden Jokowi Tidak Hadir Pada Peringatan Perayaan HUT PGRI ke 70
Kehadiran Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani di HUT ke-70 PGRI mendapat reaksi negatif para guru. Puan merupakan pihak yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri kegiatan tersebut.
Peristiwa tersebut bermula ketika dalam acara yang dihadiri sekira 115 ribu guru dari seluruh Indonesia itu, Puan menyampaikan bahwa Presiden Jokowi berhalangan hadir. Sehingga dirinya yang ditugaskan untuk mewakili.
"Saya mewakili Presiden Jokowi menyampaikan salam hangat kepada seluruh guru Indonesia yang hadir pada kesempatan ini," kata Puan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Minggu (13/12/2015).
Pernyataan Puan sebelumnya juga sudah disampaikan Ketua PGRI Sulistiyo bahwa ketidakhadiran Presiden Jokowi diwakilkan Menko PMK. Namun, para guru yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu justru menyorakinya lantaran merasa kecewa.
"Seperti yang sudah disampaikan Ketua PGRI, bahwa HUT ke-70 PGRI ini dilaksanakan di GBK, GBK adalah tempat bersejarah," kata Puan.
Belum tuntas kalimatnya itu, teriakan 'huuuu' menggema di SUGBK. "Sebentar, tadi Pak Presiden mau hadir, tapi beliau mengikuti kegiatan lain. Jadi enggak bisa datang," kata Puan yang disambut sorakan lagi.
"Saya bisa enggak meneruskan ini? Kalau diperbolehkan saya teruskan. Tapi tolong diperdengarkan. Bagaimana? Boleh diteruskan?" kata Puan.
Menanggapi seruan kekecewaan dari para guru tersebut, Puan menjelaskan bahwa keikutsertaan pemerintah dalam acara ini sudah dilakukan secara langsung dengan kehadiran dirinya.
"Ada ketidaksepahaman antara PGRI dan pemerintah, saya di sini hadir mewakili pemerintah. Keikutsertaan pemerintah secara langsung sudah dilakukan," kata Puan saat konferensi pers di ruang VIP Gelora Bung Karno.