Dari sudut pandang medis serta kesehatan bahwasannya tidur ini merupakan keadaan khusus dari kewaspadaan otak. Tidur terdiri dari dua komponen: Rapid eye movement (REM) dan non- REM atau yang disebut dengan tidur gelombang lambat. Pada tahap REM aktivitas korteks cukup intensif, sedangkan non- REM disifatkan dengan hilangnya aktifitas korteks yang digambarkan dengan amplitudo yang besar berfrekuensi rendah pada osilasi elektroensefalografi (EEG). Satu siklus tidur yang lengkap pada orang dewasa berlangsung sekitar 90 menit, tetapi pada anak, terlebih bayi berlangsung lebih singkat lagi.
Berbagai manfaat faedah tidur dapat kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari pula. tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin, selama tidur tubuh akan bisa menyimpan energi. Demikian pula tidur bagi anak. Kebutuhan tidur anak bayi tentunya berbeda dibanding kebutuhan tidur orang dewasa, baik dalam hal kualitas dan juga kwantitasnya.
Jam tidur anak yang baik dan sehat perlu pula diketahui oleh para orang tua. Kebutuhan tidur bagi bayi dan kebutuhan tidur bagi anak berbeda disesuikan dengan umurnya pula. Usia 0-2 bulan jumlah tidur yang dibutuhkan sekitar 10,5 - 18 jam / hari. Usia 2-12 bulan jumlah tidur yang dibutuhkan sekitar 14-15 jam / hari. Usia 1-3 tahun jumlah tidur yang dibutuhkan sekitar 12-14 jam (Tidur siang 1,5 - 3,5 jam) / harinya. Usia 3-5 tahun jumlah tidur yang dibutuhkan sekitar 11-13 jam / hari, Usia 5-12 tahun jumlah tidur yang dibutuhkan sekitar 10-11 jam/ hari. (www.idai.or.id).
Sebagai orang tua, kita jangan sekali-kali meremehkan apa yang dinamakan dengan
kebutuhan tidur bayi dan anak ini. Karena, saat tidur pertumbuhan otak balita (bayi di bawah 5 usia tahun) mencapai puncaknya. Otak juga mengkonsolidasi segala memori dan pengetahuan baru. Tak hanya itu, otot, kulit, sistem jantung dan pembuluh darah, metabolisme tubuh, dan tulang mengalami pertumbuhan pesat saat tidur. Hal itu disebabkan tubuh balita memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika dia dalam keadaan terbangun. Demikian yang pernah di ulas oleh salah satu kawan blogger dalam artikelnya yang berhubungan dengan
kebutuhan tidur anak.
Gangguan pola tidur anak dan efek kurang tidur bagi anak juga menjadi perhatian kita sebagai para orang tua. Ada beberapa dampak, yang hingga kini belum didefinisikan secara lengkap, di antaranya adalah gangguan pertumbuhan, kesehatan kardiovaskular, fungsi kognitif dan perilaku sehari-hari. Kemampuan akademik pada berbagai tingkatan usia juga dapat dipengaruhi oleh
gangguan tidur anak yang tidak terdiagnosis. Meskipun dampak dari gangguan tidur yang tidak disadari ini telah semakin jelas, namun masih sedikit penelitian yang telah dilakukan.
Dengan kita mengenal serta mengetahui akan
pola tidur anak serta juga kebutuhan tidur bagi anak maka diharapkan bahwa tujuan agar kebutuhan tidur bisa tercepai sehingga pola perkembangan serta pertumbuhan sang anak akan bisa berjalan dengan baik dan sehat pula.