Bila kita merasakan letih, lemah, lesu maka biasanya dalam benak awal pikiran kita tentunya kita sedang mengalami apa yang dinamakan dengan anemia. Yang dimaksud dengan pengertian anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah (eritrosit) atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen / HB) dalam sel darah merah kita berada di bawah normal. Normal HB orang dewasa adalah berkisar pada angka 12-14mmHG. Demikian tadi sedikit mengenai definisi dari anemia/kurang darah kita mengenalnya sebagai orang awam.
Fungsi hemoglobin adalah membawa oksigen serta nutrisi ke otak dan ke berbagai jaringan dan organ tubuh. Ketika seseorang menderita dan mengalami anemia, maka jumlah sel darah merah secara keseluruhan atau jumlah hemoglobin dalam darah merah akan berkurang. hal ini juga berlaku bila seorang anak menderita anemia. Sobat bisa membacanya lebih lanjut mengenai anemia anak ini di tanda anemia pada anak.
Kondisi ini akan banyak berdampak pada penurunan kemampuan sel darah merah menjalankan fungsi dan tugasnya untuk membawa oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh kita. Maka hal ini akan berdampak tubuh kurang mendapat pasokan oksigen, yang pada akhirnya akan menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah seperti yang tersebut di atas tadi.
Penyebab anemia adalah kekurangan zat yang dinamakan dengan zat besi. Penyebab lainnya dari kurang darah atau anemia adalah :
- Perdarahan. Perdarahan yang banyak saat trauma baik itu yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag (gastritis) yang kronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung. Bisa juga karena pemberian obat jantung (pengencer darah) dan orang tersebut tidak tahan akan obat tersebut
- Kekurangan asam folat.
- Gangguan pada sumsum tulang.
- Genetik. Penyakit karena kelainan genetik yang berkaitan dengan penyakit anemia ini contohnya adalah Thalasemia. Thalasemia adalah gangguan genetik yang dimana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah
Gejala anemia yang bisa kita kenali antara lain berupa :
- Kelelahan. Mudah lelah bila kita melakukan aktivitas fisik atau mental.
- Kelemahan.
- Wajah yang terlihat pucat. Ini juga merupakan tanda anemia yang bisa kita kenali pula.
- Tidak nafsu makan.
- Sakit kepala / pusing.
- Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Ada beberapa langkah dalam hal mencegah anemia ini.
Pencegahan anemia salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengkonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan adalah sumber zat besi.
Lalu bagaimana dengan pengobatan pada
penyakit anemia serta penanganan anemia ini. Bila berbicara mengenai
pengobatan anemia maka hal yang bisa dilakukan para penderita anemia ini adalah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi untuk membantu memulihkan kekurangan sel darah merah tersebut. Selain itu, vitamin B12 juga diperlukan. Jalan terakhir jika anemia sudah mencapai stadium akut dan pada pemeriksaan kadar HB begitu rendah maka akan dilakukan tindakan medis yaitu berupa transfusi darah.
Bila akan dilakukan transfusi darah maka kita juga perlu mengetahui akan
indikasi transfusi darah ini. Mengenai indikasi serta komplikasi transfusi darah akan dibahas pada artikel tersendiri nantinya.