Keharmonisan rumah tangga memang harus senantiasa dijaga. Karena keutuhan sebuah keluarga dalam sebuah rumah tangga dengan berjalannya waktu ada saja onak duri yang selalu merintangi bahkan bisa mengganggu kerukunan kehidupan dalam suami istri.
Untuk itulah pembentukan keluarga hendaknya diniatkan untuk menyelenggarakan kehidupan keluarga yang penuh dengan semangat mawaddah wa rahmah dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah dan mendambakan keridhaannya, limpahan hidayah dan taufiq-Nya.
Kehidupan keluarga yang didasari oleh niat dan semangat beribadah kepada Allah, insya Allah keluarga yang demikian akan selalu mendapat perlindungan dalam mendapatkan tujuan-tujuannya yang penuh dengan keluhuran dalam sebuah bingkai tali pernikahan yang suci dan di ikat dengan janji suci pernikahan. Untuk itulah diperlukan cara tips menjaga keharmonisan rumah tangga itu sendiri.
Keharmonisan adalah merupakan suasana yang selalu didambakan setiap pasangan suami-istri. Hubungan yang harmonis akan membuat pasangan suami istri mampu menghadapi apapun situasi yang terjadi. Kemesraan yang sudah terjalin pun akan selalu terjaga dan tetap hangat. Rumah tangga terhindar dari cekcok dan pertengkaran serta juga konflik. Sehingga nantinya akan tercipta dan terbina keluarga yang bahagia.
Keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah keluarga yang senantiasa berusaha untuk tetap menjaga perasaan cinta dan kasih sayang yang tulus terhadap suami/istri, cinta terhadap anak, juga cinta pekerjaan yang merupakan kewajiban memberikan nafkah dan pendapatan yang halal yang diberikan kepada keluarganya, anak istrinya.
Perpaduan cinta suami-istri ini akan menjadi landasan utama dalam berkeluarga. Dalam hal ini Islam juga mengajarkan agar suami memerankan tokoh utama dan istri memerankan peran lawan yaitu menyeimbangkan karakter suami.
Berikut beberapa
kiat menjaga keharmonisan kehidupan rumah tangga yaitu :
1.
Saling menghargai antara pasangan suami istri.
Suami mengetahui dan menjalankan apa yang telah menjadi kewajiban dan juga haknya sebagai suami. Demikian pula sang istri. Mampu untuk menjalankan
kewajiban seorang istri dan juga memperoleh apa yang menjadi haknya sebagai istri dan ibu dari anak-anak suaminya. Ini adalah merupakan salah satu ciri-ciri keluarga harmonis menurut Islam.
2.
Menjaga hubungan baik suami istri.
Dalam hubungan rumah tangga yang harmonis dan seimbang suami istri berupaya saling melengkapi dan menyempurnakan. Mereka menyatu dan ikut merasakan apa yang dirasakan anggota keluarga yang lain. Mereka saling mengobati, saling membahagiakan dan menyatukan langkah dan tujuan, keduanya menyiapkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
3.
Jangan malu untuk mengatakan cinta.
Perbanyaklah mengunggkapkan perasaan sayang dan cinta kepada pasangan. Tentunya yang benar-benar tulus dari lubuk hati yang dalam. Bukan hanya sekedar pemanis bibir saja. Dilakukan kepada pasangan masing-masing. Meskipun hal ini terlihat sederhana ternyata banyak pasangan yang masih sungkan mengatakan hal tersebut kepada pasangannya.
Padahal kata-kata cinta dapat menambah kemesraan dan keharmonisan rumah tangga. Dan jangan melupakan pula untuk memberikan kecupan kasih sayang baik kepada istri maupun pada anak-anak.
4.
Saling percaya satu sama lain.
Ini juga merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki para pasangan hidup. Kita harus bisa menjaga kepercayaan yang diberikan pasangan hidup kita. Jangan sekali pun mengkhianati perasaan pasangan kita. Jagalah kepercayaan ini dengan baik. Baik kita maupun pasangan hidup kita hendaknya berjalan lurus sesuai tuntunan agama, maka yang akan tumbuh adalah rasa saling percaya dan tidak berfikiran buruk sangka terhadap pasangan.
5.
Menerima kekurangan dan kelebihan pasangan hidup.
Di dunia ini, tentu saja tidak ada manusia yang sempurna. Apalagi manusia adalah tempat salah dan lupa. Rasanya kurang bijak, jika menganggap pasangan hidup kita seperti malaikat yang tak punya dosa. Yakinlah, di balik kekurangan pasangan hidup kita, pasti Allah SWT ciptakan berbagai kelebihannya.
Jangan pernah sekali-kali membandingkan pasangan hidup kita dengan pasangan hidup orang lain. Yakinlah, pasangan hidup yang dipilihkan Allah untuk kita, adalah yang terbaik, Insya Allah.
6.
Membuang jauh berbagai perasaan negatif.
Perbedaan sikap dan pemikiran dalam sebuah keluarga adalah hal yang tak dapat terelakkan. Namun seiring dengan perjalanan waktu, perbedaan itulah yang justru memperkuat dan memperdalam cinta pasangan suami istri.
Upayakan untuk selalu mengomunikasikan perasaan kita tanpa harus menjadi agresif atau defensif terhadap suatu masalah keluarga yang timbul.