Tips cara menjaga kesehatan gigi anak dan mencegah gigi rusak berlubang pada anak-anak perlu untuk diketahui dan juga dipahami dengan baik oleh para orang tua.
Karena memang dengan kesehatan gigi dan kesehatan tubuh sang anak yang terjaga, maka proses pertumbuhan perkembangan anak-anak akan berjalan dengan baik dan optimal pula.
Masalah kesehatan gigi anak balita merupakan masalah yang sangat rawan didapatkan untuk usia anak-anak apalagi pada masa pertumbuhannya. Janganlah para orang tua menganggap remeh masalah kesehatan gigi tersebut. Karena dengan hal itu bisa mengganggu tumbuh kembang anak-anak kita pula nantinya.
Jika tidak dijaga dengan baik, gigi bayi bisa cepat rusak dan membusuk atau biasa disebut gigi berlubang. Oleh karenanya, orang tua harus lebih memperhatikan kesehatan gigi balita supaya terhindar dari berbagai masalah kesehatan terutama gigi berlubang.
Gigi berlubang adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum yang dialami oleh anak usia 6 sampai 11 tahun dan remaja usia 12 sampai 19 tahun.
Tanda gejala karies gigi antara lain adalah bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri.
Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dindin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan bau napas tak sedap dan pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya
Penyebab Kerusakan Gigi Berlubang Dan Keropos Pada Anak
Gigi anak yang sehat, kuat, rapi, dan putih adalah impian para orang tua. Karena gigi bisa membuat seseorang semakin percaya diri.
Demikian pula dengan gigi yang tidak sempurna, seseorang bisa dengan mudah kehilangan rasa percaya diri. Apalagi jika harus berbicara atau bertatap muka dengan relasi secara langsung.
Demikian pentingnya gigi dari segi estetika maupun kesehatan sehingga membuat banyak orang melakukan
cara tips kiat untuk mendapatkan gigi yang rapi dan sehat. Namun, tentu saja tidak semua orang beruntung memiliki gigi yang indah.
Banyak hal bisa menjadi penyebab rusaknya gigi. Misalnya kurangnya asupan mineral dan kalsium, bisa menyebabkan gigi keropos. Tidak menggosok gigi ketika hendak tidur bisa menyebabkan berkembangnya kuman-kuman yang merusak gigi.
Anak-anak sangat rentan terhadap kerusakan gigi karena bakteri pada lapisan gusi dan gigi (plak) memecah gula (rasa yang disukai anak-anak pada makanan) dan zat tepung menjadi asam yang menggerus gigi.
Gigi yang keropos akibat gerusan asam tadi menjadi tempat persembunyian yang nyaman bagi bakteri.
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.
Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya lainnya.
Jenis macam kerusakan gigi pada anak lainnya adalah pengeroposan gigi. Gigi keropos lebih banyak terjadi bukan karena kuman atau bakteri. Namun, karena mineral dan kalsium yang tidak tercukupi, dan sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Pada anak-anak umumnya terjadi saat mereka masih memiliki gigi susu.
Kasus yang sering ditemukan pada anak-anak, gigi keropos disebabkan banyaknya plak yang menumpuk akibat sisa susu yang menempel pada gigi.
Berikut
beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada gigi anak-anak antara lain adalah sebagai berikut :
Pemberian Susu Dengan Botol
Hal ini berlaku baik itu pemberian Ais Susu Ibu (ASI) maupun pemberian susu formula. Kedua jenis susu tersebut sama-sama mengandung laktosa, satu jenis gula yang bersama plak gigi akan menyebabkan pengikisan email gigi susu hingga akhirnya gigi berlubang.
Hal ini akan terjadi jika Anda sering membiarkan anak tidur sambil minum susu dengan botol.
Meningkatnya konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi seperti sari buah juga berperan dalam menyebabkan kerusakan gigi pada anak.
Kesukaan Mengemut Makanan Pada Anak
Tidak sedikit anak-anak yang mempunyai kegemaran dalam hal mengemut makanan. Padahal ketika anak mengemut makanan terutama nasi atau jenis makanan berkarbohidrat itu sama artinya dia memberi makanan pada bakteri di mulut.
Akibatnya bakteri tersebut akan berfermentasi dan menghasilkan asam lebih cepat yang pada akhirnya akan merusak gigi. Selain itu kebiasaan mengemut makanan juga berdampak buruk terhadap perkembangan rahang.
Gemar Konsumsi Makanan Manis
Makanan yang mengandung fruktosa (pemanis buatan) seperti coklat, permen dan cake acap kali sering meninggalkan sisa dan menempel di gigi. Dan makanan jenis ini menyebabkan produksi asam pembusuk di mulut jadi lebih banyak yang akibatnya kerusakan gigi menjadi lebih cepat.
Anak-anak yang suka memakan makanan yang manis-manis atau permen, diperparah dengan kurangnya perhatian orangtua pada kebersihan gigi si kecil, menyebabkan gigi menjadi mudah berlubang bahkan keropos. Gigi susu yang keropos ini, nantinya masih bisa diganti dengan gigi tetap.
Hanya saja pada beberapa anak yang telah mempunyai gigi tetap, ada kemungkinan pula mengalami pengeroposan gigi meski rajin sikat gigi
·
Malas Gosok Gigi
Manfaat tujuan gosok gigi adalah berguna untuk menghilangkan sisa-siasa makanan yang menempel di gigi dan gusi, yang pada akhirnya menekan pertumbuhan bakteri perusak sehingga gigi lebih sehat dan terawat.
Gigi keropos atau berlubang merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak-anak. Diperkirakan satu dari tiga anak mengalami gigi keropos.
Gigi keropos atau karies gigi adalah penyakit gigi destruktif yang dapat menyebabkan rongga atau lubang pada gigi.
Hal ini memang sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Gigi keropos dan busuk merupakan penyebab terbesar kehilangan gigi pada anak dan remaja.
Tips Kiat Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mencegah Kerusakan Gigi
Ada beberapa hal yang bisa digunakan dalam rangka
tips cara mencegah kerusakan gigi serta juga menjaga kesehatan gigi dan mencegahnya daripada kerusakan gigi itu sendiri.
Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi
Kebersihan perorangan termasuk dalam hal kebersihan gigi dan mulut salah satunya adalah dengan melakukan pembersihan gigi yang baik. Kebersihan mulut yang baik diperlukan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi.
Plak tersebut mengandung bakteri. Dalam hal ini karies gigi dapat dicegah dengan melakukan pembersihan dan pemeriksaan gigi secara teratur.
Batasi Konsumsi Gula Pada Anak
Dalam hal ini adalah membatasi akan konsumsi makanan seperti permen, coklat, eskrim dan softdrink (minuman bersoda). Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan.
Karies adalah kerusakan gigi yang terjadi karena gula menempel pada gigi, yang kemudian akan membentuk asam perusak enamel gigi. Untuk mencegah karies, hindari penumpukan gula pada gigi.
Susu mengandung gula, begitu pula permen dan makanan manis lainnya. Untuk anak yang masih harus tidur sambil mengulum botol susu, sebaiknya ganti susu dengan air putih selama tidur.
Dan juga jangan mencelupkan empeng ke dalam madu atau air gula untuk dikulum ketika tidur. Perlahan-lahan,
kebiasaan tidur ditemani empeng dan botol susu ini harus dikurangi, sehingga anak terbiasa tidur tanpa bantuan seperti itu.
Menggunakan Pasta Gigi Yang Mengandung Flouride
Penggunaan flouride secara teratur dapat memerangi pengkeroposan gigi. Terapi florida dapat menjadi pilihan untuk mencegah karies. Cara ini telah terbukti menurunkan kasus karies gigi.
Flouride dapat membuat email resisten terhadap karies. Florida sering ditambahkan pada pasta gigi dan cairan pembersih mulut
Pemeriksaan Gigi Secara Teratur
Perawatan gigi anak sehari-hari harus dibarengi dengan pemeriksaan gigi anak secara teratur. Perhatikan apakah pada gigi anak muncul plak berwarna coklat atau hitam, dan bawalah anak ke dokter gigi bila orang tua menemukan hal ini.
Bila tidak ada masalah pada gigi, bawa anak-anak ke dokter gigi minimal 1 tahun sekali untuk pengecekan rutin. Sejak usia 1 tahun, para orang tua bisa membiasakan untuk mengajak mengunjungi dokter gigi. Pencegahan dini dapat membuat anak terhindar dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Normalnya
pemeriksaan rutin gigi adalah enam bulan sekali dan berlaku baik bagi orang dewasa ataupun anak-anak yang masih memiliki gigi susu. Dengan rajin memeriksakan gigi secara berkala maka orang tua akan mengetahui bagaimana kondisi gigi anak-anaknya dan menghindarkan mereka dari
penyakit gigi dan mulut.
Selain itu bila gigi tetap mereka mulai tumbuh agar terawat dengan bagus dan tidak rusak.
Merawat kesehatan gigi anak-anak sebenarnya tidak susah hanya dibutuhkan konsistensi dan ketelatenan dari orang tuanya agar si anak juga terbiasa untuk menjaga kesehatan giginya.
Beritahu mereka efek buruk yang mungkin saja terjadi bila mereka tidak rajin merawat gigi agar mereka tahu bahayanya. Marilah kita orang tua untuk bersama-sama menerapkan disiplin merawat kesehatan gigi mulai dari hari ini.