Program Beasiswa 5000 Doktor (S3) dan 10 ribu Tahfidz Al Quran 30 Juz resmi diluncurkan Kemenag oleh Lukman Hakim Saefudin selaku Mentri Agama di tahun 2015 ini.
Kementerian Agama membuka program bea siswa 5.000 doktor yang diperuntukkan untuk kepada dosen perguruan tinggi Islam negeri dan swasta (UIN/IAIN/STAIN dan PTKIS) maupun tenaga kependidikan dari perguruan tinggi maupun unit eselon I.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan program 5.000 Doktor merupakan salah satu program unggulan Kementerian Agama yang strategis dan visioner.
Program ini akan terus berjalan untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia di lingkungan pendidikan tinggi Islam di tanah air. Seperti informasi yang dirilis resmi di website www.kemenag.go.id.
Selain itu juga Kementrian Agama akan mengangkat Honorer K2 menjadi CPNS di tahun 2015 ini pula.
Situs Resmi Program 5000 Doktor
Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama Indonesia mengatakan ketika pada peluncuran website resmi program 5000 Doktor yaitu di alamat webiste :
www.scholarship.kemenag.go.id dan program Tahfidz Al Quran 10.000 santri di kantor Kemenag Jl Lapangan Banteng 3-4 Jakarta Pusat “Ibaratnya seminggu lagi dunia mau kiamat, program ini terus kita kembangkan,”
Program 5000 Doktor telah di-launching di Istana Negara oleh Presiden RI Joko Widodo, pada tanggal Sembilan Belas Desember 2014.
Program beasiswa doktor S3 itu sendiri, kata Lukman, ditujukan untuk menghidupkan kampus Islam di Indonesia. Sehingga memberi sumbangsih terhadap peradaban dan keilmuan Islam.
Jumlah doktor di perguruan tinggi Islam negeri, lanjut dia, masih kurang yaitu sebanyak 1.803 orang atau 15,5 persen dari total dosen Islam negeri yang ada.
Sementara untuk tingkat perguruan tinggi swasta, doktor baru 1.117 orang atau 5,8 persen dari dosen Islam swasta.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Qamaruddin Amin mengatakan,
tujuan alasan manfaat pemberian beasiswa doktor itu untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat keilmuan dunia.
Informasi pengumuman lengkap mengenai untuk beasiswa doktor dan penghapal Al-Qur'an tersebut serta juga
persyaratan pendaftaran beasiswa doktor itu bisa diakses di www.scholarship.kemenag.go.id. Qamaruddin mengatakan, beasiswa bisa diperebutkan oleh dosen-dosen di kampus negeri maupun swasta.
Selain itu, juga bisa diambil oleh tenaga kependidikan, seperti pustakawan dan bagian laboratorium serta administrasi.
"Tiap tahun Kemenag akan memberikan beasiswa pada 1.000 doktor untuk menuntut ilmu di berbagai universitas, baik di dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Dirjen Pendis Kamaruddin Amin menambahkan, setiap tahun
Kementerian Agama akan menyediakan 1000 beasiswa S3, dengan rincian 750 untuk beasiswa dalam negeri dan 250 untuk luar negeri.
Program ini ini telah dipertimbangkan dan dirancang berdasarkan pemetaan dosen dan analisis kebutuhan untuk pengembangan kualitas perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI).
Sedangkan mengenai
program 10.000 tahfidz, Dirjen Pendis menjelaskan, bahwasannya program ini bekerjasama dengan pesantren-pesantren yang biasa mengadakan program tahfidz.
"Setiap tahun kita wisuda 2500 santri penghapal Al Quran. Kita sudah melakukan pemetaan pesantren yang mengadakan program menghapal Al Quran," ucap Kamaruddin.